Bandwidth Management (Limiter) dengan WRT54GL + Tomato RAF Modul

Hampir dua bulan ini kami (saya dan teman) mencoba untuk melakukan sharing koneksi internet dengan menggunakan WRT54GL yang kami beli dari salah satu toko wifi di jogja. Koneksi Internet yang digunakan awalnya adalah Speedy 50 Jam (Paket Chat) yang akhirnya ditingkatkan hingga menjadi Paket Unlimited (Paket Game).

Ide awalnya sebenarnya adalah keinginan untuk membagi koneksi internet ini untuk satu RT. Sehingga bisa digunakan secara bersama sekaligus bisa menyebarkan penggunaan internet di RT tempat tinggal.

Paket Game dari Speedy memberikan kecepatan downstream/upstream sebesar 1 Mbps/ 256 Kbps. Dengan kecepatan sebesar itu kalau dibagi untuk 10 klien tentu akan lebih dari cukup untuk melakukan akses internet, baik untuk email, chatting, ataupun menggunakan facebook yang lagi marak digunakan oleh para pengguna internet. Kalau di rata-rata setiap orang akan mendapatkan kecepatan sekitar 100 kbps/ 25.6 kbps (downstream/upstream). Sehingga pastilah lebih dari cukup.

Hanya saja ternyata itu tidak sesuai dengan kenyataan. Sesuai dengan kebiasaan, "siapa cepat dapat". Yang artinya jika ada satu pengguna yang sedang menggunakan koneksi internet ini dan menggunakan untuk download file di internet maka hampir seluruh bandwidth yang tersedia akan tersedot untuk urusan download file ini. Sedangkan pengguna yang lain akan mendapatkan bw yang kurang dari seharusnya. Tentu saja jika dibiarkan kondisi seperti ini pengguna-pengguna lain akan komplain tentang kelambatan koneksi internet yang dimiliki.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka perlu diadakan pembagian bandwidth yang tentu saja perlu diatur di sisi perangkat kerasnya. Sehingga tidak sekedar himbauan. Karena namanya browsing dan download di internet tentu saja pengguna tidak bisa mengontrol secara langsung penggunaan bandwidth ini.

Firmware yang digunakan di WRT54GL yang kami beli adalah DDWRT. Dengan menggunakan Script Generator , kami membuat aturan pembagian bandwidth. Setelah di jalankan, awalnya sepertinya jalan, tetapi sore hari aturan ini lolos lagi, artinya tidak jalan, yang berarti pengguna tetap bisa menghabiskan bandwidth yang tersedia. Entah mungkin kami keliru mengimplementasikan atau sebab lain.

Beberapa hari kemudian dari hasil pencarian di internet dan diskusi dengan team. Akhirnya didapat firmware Tomato RAF yang berbasis OpenWrt, sama dengan basis yang digunakan oleh DDWRT. Oh ya sebenarnya firmware DDWRT menyediakan pembagian bandwidth ini hanya saja versi khusus (Special Edition) yang berbayar. Dari hasil membaca tentang sesifikasi dari Tomato RAF ini didapat kesimpulan bahwa firmware ini sudah menyediakan interface untuk pembagian bandwidth tersebut.

Langkah yang diambil untuk menggunakan firmware tomato ini adalah dengan mengambil firmware dan melakukan flash ke WRT54GL. Berikutnya adalah membuat aturan untuk pembagian bandwidth. Berikut adalah pembagian bandwidth yang kami susun seperti pada gambar berikut ini:



Aturan tersebut berarti: IP 192.168.2.2 diberi pembagian bandwidth downstream 128 kbps sampai dengan maksimal 256 kbps. Upstream dari 16kbps sampai dengan 60 kbps.

Untuk menguji aturan ini maka diperlukan pengetesan dengan menggunakan situs pengukur kecepatan. Dalam hal ini, situs pengukur yang kami gunakan adalah speedtest yang beralamat di www.speedtest.net. Berikut adalah perbandingan dari sebelum diterapkan aturan ini dan sesudahnya.

1. Hasil pengukuran kecepatan sebelum pemasangan aturan pembagian bandwidth seperti terlihat pada gambar di bawah ini:


2. Hasil pengukuran kecepatan setelah pemasangan aturan pembagian bandwidth seperti terlihat pada gambar di bawah ini:


Dari 2 gambar di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa penggunaan Tomato RAF firmware di WRT54GL bisa digunakan untuk pembagian bandwidth. Yang akhirnya masing-masing pengguna mendapatkan kecepatan yang sesuai tanpa mengambil jatah kecepatan pengguna lain.