Monday, November 12, 2007

Hari Pahlawan dan Manifestasinya bagi Kita


Hari pahlawan adalah salah satu hari yang diperingati oleh bangsa kita untuk mengenang tindakan heroisme arek-arek suroboyo saat mengusir kedatangan NICA yang membonceng Sekutu yang ingin menguasai Indonesia lagi khususnya, dan juga untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, baik yang memperebutkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesai pada Umumnya.

Sungguh merupakan tindakan yang gagah berani, dimana dari sisi persenjataan yang kalah jauh dibanding musuh yang harus dilawan, tetapi mereka, para pejuang kita, berani menerjang, melawan siapapun yang menindas bangsa ini, yang merongrong kemerdekaan yang telah direbut dengan tumpahan darah, kucuran air mata, mereka tetap menerjang. Walau hanya dengan perbekalan persenjataan yang sederhana, tetapi ada satu senjata yang dilupakan oleh lawan yaitu semangat pantang mundur, yang datang dari hati yang luhur, dan keyakinan.


Semangat, keyakinan, itulah sebenarnya modal awal, senjata yang mematikan lawan. Dengan modal itu, Senjata fisik merupakan pelengkap mencapai tujuan. Senjata bisa dibuat, tetapi semangat dan keyakinan lah yang mengisi senjata itu dengan peluru yang lebih handal. Seperti ungkapan, di tangan Ahli Tenaga Dalam, sebatang ranting bisa menjadi senjata yang mematikan.

Dengan modal semangat pula, kita generasi sekarang ini, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini. Kemerdekaan yang telah diraih dengan cucuran air mata dan darah. Banyak yang bisa kita isi. Saya yakin banyak rekan-rekan seusia sudah bergerak, sesuai dengan bidang nya masing-masing. Ada yang berkecimpung di dunia pendidikan, ada yang di bidang bisnis, dan lainnya.

Yang perlu dan penting adalah menjadi orang yang keberadaanya berguna bagi orang lain, bagi masyarakat sekitar. Sehingga keberadaannya menjadi wajib. atau paling tidak menjadi orang yang keberadaannya sunah. Jangan sampai keberadaannya makruh, apalagi haram bagi masyarakat disekitarnya.

Wajib adanya artinya bahwa keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jika ketiadaannya menjadi kehilangan bagi masyarakat sekitar. Sedangkan sunnah artinya keberadaanya menjadi bantuan bagi masyarakat, ketiadaannya tidak apa-apa, tetapi berkurang keutamaannya bagi masyarakat jika pribadi ini tidak ada.

Sedangkan makruh bagi masyarakat, keberadaanya mengurangi, cukup mengganggu bagi masyarakat, ketiadaannya menjadikan ketenangan bagi masyarakat. Di sisi lain, Haram berarti keberadaannya sangat mengganggu bagi masyarakat. Masyarakat sangat ingin, pribadi ini keluar dari lingkungannya.

Mari kita berlomba-lomba menjadi pribadi yang wajib, minimal menjadi pribadi yang sunnah bagi masyarakat sekitar.